WASHINGTON – Dalam beberapa tahun terakhir, kalangan konservatif paranoid mematangkan segala jenis teori konspirasi tentang Presiden Barack Obama. Beberapa mengklaim bahwa dia memiliki rencana rahasia untuk menyita senjata. Lainnya mengatakan bahwa dia punya rencana rahasia untuk menyita rekening IRA. Beberapa lagi berpendapat bahwa dia mendirikan kamp konsentrasi rahasia FEMA.
Dan tentu saja yang paling, Obama adalah sosialis dalam penyamaran yang sengaja berusaha menghancurkan ekonomi AS agar dia bisa melakukan pengambilalihan diktatorial. Tapi inilah induk dari segala teori konspirasi sayap kanan: Obama bersekongkol untuk mendatangkan puluhan juta Muslim dari Timur Tengah ke Amerika dengan tujuan mengubah negara itu menjadi sebuah negara Muslim di akhir masa jabatannya yang kedua.
Untungnya, rencana itu telah terungkap oleh orang Yahudi kelahiran Amerika, Avi Lipkin, yang mengatakan bahwa dirinya pernah menjadi penerjemah untuk pemerintah Israel. Website Lipkin mengklaim bahwa sejak tahun 1990 dia telah menyampaikan ceramah dengan berbagai topik di lebih dari 1000 gereja dan sinagog di AS, Kanada, Inggris, Yunani, Israel, dan negara-negara lain. Riwayat hidupnya menerangkan bahwa dia adalah kepala partai Blok Alkitab Kristen – Yahudi di Israel.
Minggu ini, Lipkin mengirimkan surat elektronik ke televisi dan radio yang berisi cerita terbesar sepanjang masa.
Menurut siaran berbahasa Arab yang disadap dan diinterpretasikan oleh Lipkin dan timnya, “Dunia Muslim mengatakan bahwa Presiden Obama menginginkan amnesti untuk 12 juta imigran ilegal Hispanik di AS dengan tujuan untuk membuka jalan bagi gelombang berikutnya puluhan juta imigran ilegal dari Timur Tengah, mengakibatkan 50 sampai 100 juta Muslim yang tinggal di AS sebelum akhir masa jabatan kedua Obama, yang akan diwujudkan oleh suara warga baru AS itu untuk penyelamat mereka, Obama.”
Lipkin mengklaim memiliki sebuah sumber dari pejabat senior PBB yang mengatakan bahwa AS akan menjadi negara Muslim di akhir periode kedua jabatan Obama. Rencana besar itu begitu terorganisasi hingga memiliki tiga bagian. Fase pertama: Obama menimbulkan pergolakan di “setiap negara Timur Tengah” agar rezim-rezim itu terguling dan digantikan dengan Muslim Sunni “fanatik”, yang melanjutkan dengan menggulingkan rezim Syiah di Iran tanpa melibatkan tentara Amerika. Fase kedua: eksodus besar-besaran kaum Muslim menuju Eropa, Kanada, dan AS, mengubah semua negara Barat itu menjadi negara Muslim. Fase ketiga: negara-negara itu dikendalikan oleh ekstrimis yang menyerbu Israel dalam upaya untuk menghancurkannya dan Obama menjaga janjinya untuk menghancurkan Israel.
Namun tentu saja semua itu tidak memiliki bukti yang nyata, hanya isapan jempol yang coba disebarkan agar Islamophobia kian meledak di AS. (Suaramedia)
Dan tentu saja yang paling, Obama adalah sosialis dalam penyamaran yang sengaja berusaha menghancurkan ekonomi AS agar dia bisa melakukan pengambilalihan diktatorial. Tapi inilah induk dari segala teori konspirasi sayap kanan: Obama bersekongkol untuk mendatangkan puluhan juta Muslim dari Timur Tengah ke Amerika dengan tujuan mengubah negara itu menjadi sebuah negara Muslim di akhir masa jabatannya yang kedua.
Untungnya, rencana itu telah terungkap oleh orang Yahudi kelahiran Amerika, Avi Lipkin, yang mengatakan bahwa dirinya pernah menjadi penerjemah untuk pemerintah Israel. Website Lipkin mengklaim bahwa sejak tahun 1990 dia telah menyampaikan ceramah dengan berbagai topik di lebih dari 1000 gereja dan sinagog di AS, Kanada, Inggris, Yunani, Israel, dan negara-negara lain. Riwayat hidupnya menerangkan bahwa dia adalah kepala partai Blok Alkitab Kristen – Yahudi di Israel.
Minggu ini, Lipkin mengirimkan surat elektronik ke televisi dan radio yang berisi cerita terbesar sepanjang masa.
Menurut siaran berbahasa Arab yang disadap dan diinterpretasikan oleh Lipkin dan timnya, “Dunia Muslim mengatakan bahwa Presiden Obama menginginkan amnesti untuk 12 juta imigran ilegal Hispanik di AS dengan tujuan untuk membuka jalan bagi gelombang berikutnya puluhan juta imigran ilegal dari Timur Tengah, mengakibatkan 50 sampai 100 juta Muslim yang tinggal di AS sebelum akhir masa jabatan kedua Obama, yang akan diwujudkan oleh suara warga baru AS itu untuk penyelamat mereka, Obama.”
Lipkin mengklaim memiliki sebuah sumber dari pejabat senior PBB yang mengatakan bahwa AS akan menjadi negara Muslim di akhir periode kedua jabatan Obama. Rencana besar itu begitu terorganisasi hingga memiliki tiga bagian. Fase pertama: Obama menimbulkan pergolakan di “setiap negara Timur Tengah” agar rezim-rezim itu terguling dan digantikan dengan Muslim Sunni “fanatik”, yang melanjutkan dengan menggulingkan rezim Syiah di Iran tanpa melibatkan tentara Amerika. Fase kedua: eksodus besar-besaran kaum Muslim menuju Eropa, Kanada, dan AS, mengubah semua negara Barat itu menjadi negara Muslim. Fase ketiga: negara-negara itu dikendalikan oleh ekstrimis yang menyerbu Israel dalam upaya untuk menghancurkannya dan Obama menjaga janjinya untuk menghancurkan Israel.
Namun tentu saja semua itu tidak memiliki bukti yang nyata, hanya isapan jempol yang coba disebarkan agar Islamophobia kian meledak di AS. (Suaramedia)
0 komentar:
Post a Comment