Sejumlah ilmuwan China melakukan eksperimen dengan memberikan gen manusia kepada sekira 300 sapi ternak demi mendapatkan susu yang memiliki nutrisi sama seperti ASI manusia.
Cara ini diharapkan dapat memberi alternatif pemberian ASI dari ibu kepada sang buah hati. Demikian seperti dilansir Daily Mail.
Langkah ini langsung menuai kritik dari organisasi Baby Milk Action yang mempertanyakan kualitas serta keamanan susu tersebut. Menurut mereka, susu sapi jauh lebih sulit untuk dicerna bayi, memiliki lemak dan karbohidrat lebih sedikit serta tidak memiliki antibodi yang bisa melindungi bayi dari serangan penyakit.
“Kita harus memiliki peraturan demi keselamatan manusia. Produk ini dibayangi berbagai risiko yang tidak kita ketahui. Susu sapi tidak akan pernah bisa menyamai ASI. Produk itu tidak akan bisa menjadi produk hidup seperti halnya ASI,” papar Patti Rundall dari Baby Milk Action.
Namun pernyataan Patti dibantah Prof Ning Li selaku ketua riset di China Agricultural University. Menurut Li, susu yang dihasilkan sapi-sapi itu sama amannya dengan susu sapi biasa.
“Susu ini memiliki rasa lebih tajam ketimbang susu biasanya. Tapi, dalam kurun 10 tahun, orang-orang bisa membeli produk seperti ASI di supermarket,” cetus Li.
Kepada jurnal Public Library of Science One, tim Prof Li menjelaskan bahwa mereka menggunakan teknologi kloning untuk ‘memperkenalkan’ gen manusia kepada DNA sapi ternak.
Salah satu variasi susu yang dihasilkan tim Prof Li mengandung enzim lysozyme, yaitu protein antimikroorganisme yang juga ditemukan pada ASI untuk melindungi bayi dari infeksi penyakit. Selain itu, tim peneliti pun memodifikasi sapi yang bisa memproduksi lactoferrin, protein yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Prof Li dan timnya telah meningkatkan kandungan lemak susu hingga seperlima serta mengubah tingkat kepadatannya sehingga mendekati komposisi ASI manusia.
0 komentar:
Post a Comment