klik salah satu iklan untuk keluar

Join The Community

Monday, March 28, 2011

Tentang Lotus Elise



Cepat dengan Gaya
Gayanya sangat menonjol. Bahkan, soal emisi yang brilian pun nyaris terlupakan.

Sejak 14 tahun lalu, Lotus telah memperkenalkan mobil yang ringan, tangkas, dengan daya angkut dua orang, serta menempatkan mesin di antara kabin dan as roda belakang (mid-engine). Salah satunya adalah Lotus Elise SC.  Sebagai mobil sport berperforma tinggi, Elise SC melakukan perubahan pada desain bodinya. Dan Lotus juga melakukan perubahan lain pada mobil sport keluaran terbarunya ini.

Elise SC dibekali jantung mekanis 2ZZ-GE supercharged yang diproduksi Toyota dengan teknologi variable valve timing and lift-intelligent (VVTL-i). Mesin supercharged ini mampu mengontrol secara elektronis waktu buka-tutup katup udara, untuk membedakan volume asupan aliran udara sesuai kebutuhan. Pengaturan katup bahan bakar pun dilakukan serupa, sehingga tercapai efisiensi.

Kesan pertama saat kami melihatnya adalah, mobil ini terlihat sportif, layaknya mobil balap dengan tetap mengedepankan karakter dan gaya. Perubahan terlihat pada bumper, kap mesin yang lebih “langsing”, dan pilar A yang tipis yang membuat bidang pandang pada Elise lebih luas. Pembaruan juga merambah headlamp dengan 'day-time running light' berteknologi LED (light emitting diode). LED juga diaplikasi sebagai lampu indikator arah.

Hal yang menonjol dari mobil ini adalah performa, gaya, dan kesenangan. Bicara performa, mesin yang juga digunakan pada beberapa varian toyota Corolla ini memiliki tenaga 217 hp pada 8.000 rpm dan torsi 210 Nm pada 5.000 rpm. Dengan berat kosong Elise 870 kg, serta transmisi manual 6-speed, Elise SC mampu melesat dari diam ke 100 kpj dalam 4,6 detik (klaim). 

Saat kami merasakan akselerasi awal dengan melakukan kick down, impresi kami mengenai respon Elise begitu cekatan. Sentakan layaknya sport car sangat terasa dan kami cukup puas dengan apa yang ada di balik bonnet mobil ini. Suara menderu pada mesin supercharged menunjukkan bahwa mobil ini punya berpotensi untuk “melahap” jalanan dengan penggerak roda belakangnya.

Untuk pengendalian, saat jarum speedometer menyentuh angka 100 kpj, kami melakukan perpindahan lajur dengan cepat. Hasilnya, cukup akurat. Lotus memang dikenal piawai meracik chassis, dan cukup berpengalaman di ajang balap, termasuk F1. Gejala understeer ataupun 'limbung' jelas bukan karakter Elise yang berada satu kelas dengan BMW Z4 ini.

Meski performanya memuaskan di kelasnya, Elise SC diklaim memiliki konsumsi bahan bakar yang efisien. Angka kombinasi (dalam dan luar kota) yang tercapai adalah 11,6 kpl (klaim). Selain hemat konsumsi bahan bakar, New Elise SC saat ini memiliki kadar emisi CO2 terendah untuk sport car di dunia, yakni 199 g/km. Mengungguli Ferrari California yang saat ini disebut-sebut berkadar emisi paling rendah, yakni 270 g/km

Varian lain dari Elise SC adalah Elise S. Perbedaan hanya pada mesin supercharged dan tampilan eksterior yang lebih bergaya (SC). Namun, hingga saat ini pihak Lotus Indonesia hanya melepas Elise SC yang secara tenaga dan torsi mengungguli Elise S (non-supercharged) dengan tenaga 134 hp pada 6.800 rpm, dengan torsi maksimum 160 Nm pada 4.400 rpm.

Sementara itu, dari segi tampilan, Elise SC menganut tampilan 'convertible' (atap terbuka), yang sekaligus menjadi nilai kesenangan tersendiri untuk bergaya.

Interior Elise SC dilengkapi peranti hiburan yang cukup, yakni head unit single din dengan 4 speaker, masing-masing terbenam 2 di atas dashboard dan 2 di belakang kursi kemudi. Head unit itu bisa dikoneksikan dengan iPod/iPad untuk menjadikan perjalanan semakin menyenangkan.

Sayangnya, jarak antara pedal dan posisi lingkar kemudi kurang serasi karena pedal yang terlalu jauh, dan posisi stir yang tegak. Selain itu, jok Probax yang disematkan terasa keras. Hal yang wajar, mengingat mobil ini adalah sebuah sport car. Namun, akses keluar-masuk ke kabinnya terasa sempit untuk rata-rata orang dewasa.

PT Artha Auto, selaku pemegang merek Lotus di Indonesia, berhasil menjual sebanyak tujuh unit sejak peluncurannya bulan Desember 2010 lalu. Untuk purna jual, Lotus memberi garansi selama 3 tahun tanpa batasan kilometer.
Randi Aditya

KEUNGGULAN
−    Akselerasi
−    Handling
−    Tampilan memikat

KEKURANGAN
−    Pedal dan transmisi keras
−    Jarak pedal dan lingkar kemudi kurang pas

DATA & FAKTA
Lotus Elise SC
Mesin              4-silinder segaris, 1,8 liter, DOHC VVTL-i, supercharged
Tenaga            217 hp @ 8.000 rpm
Torsi              210 Nm @ 5.000 rpm
Transmisi        Manual, 6-speed
Bobot            870 kg
Konsumsi BBM    11,6 kpl (kombinasi)
Emisi CO2        199 g/km

0 komentar:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...